Rasa Bahagia dan Nyaman yang Mulai Diuji
Daily Life

Rasa Bahagia dan Nyaman yang Mulai Diuji


Tahun lalu, tepatnya 19 Juni 2018 aku bahagia banget rasanya bisa kembali bekerja kantoran, setelah selama beberapa bulan berusaha membangun startup bersama beberapa teman. Namun sayangnya usaha tersebut tidak mampu menolong kebutuhan ekonomiku, sehingga aku harus pergi dan mencari pekerjaan kantoran lagi. Dan alhamdulillah dapat diterima dengan hanya melalui tes wawancara, tanpa tes apapun. Nominal gajinya pun sesuai dengan yang aku request. Asli, bahagia banget aku waktu itu! hehehe.

Tapi memang istilah bahagia tanpa ada masalah itu ngga ada ya hehehe. Aku disini akan cerita tentang masalah di kantor aja ya, bukan masalahku dengan perkuliahan atau kehidupan pribadi lain diluar kantor.

Awal masuk itu aku pendiam, karena memang butuh waktu untuk aku merasa nyaman dengan teman kantor. Setelah beberapa bulan aku akhirnya perlahan bisa mulai nyaman dengan mereka, bisa bercanda bareng dan uda ngga ada rasa takut juga kalau mau minta tolong perkara pekerjaan.

Semuanya baik-baik saja sampai tiba saat timku dipisah, beberapa orang dipindah ke lantai atas, sedangkan sisanya tetap di ruangan kami sebelumnya. Sayangnya alasan yang diberikan atasanku itu membuatku kepikiran, aku berpikir bahwa alasan yang disebutkan itu hanya alasan baik saja, maksudku alasan sebenarnya bukanlah itu.

Tapi nasi sudah menjadi bubur, niat atasanku untuk memindahkan sebagian tim ke lantai atas tak lagi bisa diubah. Aku dan beberapa orang lainnya pun harus pindah ke lantai atas.

Sebenarnya, dari segi suasana aku merasa baik-baik saja. Tapi kini yang jadi masalah adalah pikiranku yang overthinking. Banyak banget pikiran yang muncul dibenakku, mulai dari yang positif sampai yang negatif semuanya ada. Sulit banget rasanya melawan semua pikiran negatif yang muncul dibenakku.

Kenapa sulit? Karena sebagian dari pikiran negatif itu jika kubandingkan dengan kenyataan itu make sense, sesuai!

Cuma ada satu hal positif yang selalu membuatku tetap kuat dan semangat kerja, yaitu “ini adalah ujian”.

Aku berpikir mungkin ini adalah bagian dari ujian untukku, sebuah ujian yang mampu menjadi penentuan apakah kini aku sudah lebih kuat dari sebelumnya atau tidak.

Pengalaman dari tahun 2014 hingga sekarang telah banyak memberikan pelajaran bagiku, baik itu positif maupun negatif. Jika dulu mungkin aku masih salah dalam memilih keputusan, aku tak mau mengulanginya lagi kali ini. Hanya keledai yang jatuh di lubang yang sama, dan aku bukanlah keledai.

Aku tau ini takkan mudah, tapi aku yakin pasti bisa! 🙂

Alasan kenapa aku berada pada titik saat ini, serta bagaimana aku bisa sampai pada titik ini takkan pernah kulupakan. Semua hal baik yang telah kulalui itu takkan kuhancurkan hanya dengan satu masalah.

Intinya, ketika ada sebuah masalah yang telah mengganggu kenyamananmu, jangan menyerah! Jangan mengambil keputusan gegabah! Ingatlah hal-hal indah yang telah kamu lalui, dan pertimbangkan apakah hal-hal indah itu sepadan untuk dihancurkan hanya dengan satu masalah? I don’t think so. 🙂

 

————————————————-

Well, thanks fo reading.

Sampai jumpa di sesi curcol berikutnya. 😀


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top